Facebook Marketing

Facebook marketing merupakan langkah pemasaran yang dilakukan menggunakan sarana sosial media. Langkah-langkah untuk melakukan facebook marketing akan kita pelajari, untuk menyempurnakan strategi kita.

#1 Temukan 5 page milik brand saingan anda di Facebook

Jika kita pemula dalam facebook marketing, langkah pertama adalah dengan melihat dan meniru apa yang efektif di dalam bidang kita.

Ini cara mencarinya:

Masukkan “Pages about [industri] that are liked by my friends” di kolom pencarian Facebook.

Facebook akan memperlihatkan page dalam topik yang anda masukkan, dan yang populer di kalangan teman-teman anda sendiri.

Klik pada ‘See more’, inilah saingan anda.

Cari sebanyak mungkin yang menurut anda paling mirip dengan bisnis anda. Abaikan yang followernya sedikit atau yang followernya banyak tapi tidak ada like & komentar.

Kemudian, pelajari ini:

  • Seperti apa post yang mendapat banyak like
  • Seberapa sering mereka menerbitkan post baru
  • Jam berapa post yang mendapat banyak like
  • Foto, cover, dan kelengkapan profil lainnya

#2 Buat page yang menarik, ikuti tips berikut

Pertama, Masuk ke facebook create pages.

Kedua, masukkan nama brand anda.

Tips menamai page yang biasanya membuat orang salah:
- Gunakan nama brand anda, titik
- Jangan gunakan jenis produk/layanan sebagai nama (misalnya: “kontraktor rumah”)
- Singkat, 2-3 kata paling optimal. Pisahkan dengan spasi

Ketiga, lengkapi profil anda mulai dari URL, deskripsi, foto, cover, dan keterangan lainnya.

- Profil picture: gunakan logo dengan resolusi tinggi, jangan gunakan gambar yang buram

- Cover: gunakan gambar yang menarik dengan resolusi tinggi, jangan gunakan sembarang gambar dari internet

- About: jelaskan bisnis anda dengan singkat & menarik, hilangkan kata yang bertele-tele

- Lengkapi semua informasi di tab Info, selengkap-lengkapnya

 

#3 Ketahui dan tentukan target calon audiens anda

Contoh: Sebuah bisnis, target pasarnya adalah orang berusia 35+.

Tapi lantas di Facebook mereka membuat post yang ditujukan untuk anak muda. Misalnya menggunakan bahasa gaul, atau membuat gambar lucu.

Untungnya, dengan Facebook kita bisa dengan mudah mengenali siapa audiens yang kita incar. Caranya lagi-lagi dengan memanfaatkan brand saingan.

Kata kuncinya: “Interests liked by people who like [nama page]”

Kata kunci ‘interests’ juga bisa anda ganti, misalnya:

  • Movies
  • Books
  • Restaurants
  • Places
  • Public figures
  • Organizations
  • dll. Apapun bisa

#4 Optimasi website untuk Facebook

Di wordpress sudah ada Yoast SEO, penggunaannya lebih mudah.

#5 Pahami tips untuk membuat post yang baik di Facebook

Di Facebook, kita tidak bisa membuat post terlalu banyak dalam sehari. Alasannya ada 2:

  • Post lebih dari 2x sehari akan mendapatkan lebih sedikit like
  • Setiap post harus berkualitas, sulit untuk membuat banyak post berkualitas dalam sehari

 

Tips untuk masing-masing jenis post (teks, gambar, video, link)

Pertama, post berjenis teks sebaiknya tidak berdiri sendiri melainkan dibarengi gambar, video, atau link. Orang cenderung melewatkan post berupa teks karena tidak menarik.

Sedangkan kalau anda menggunakan video, pastikan video tersebut anda upload di Facebook. Hindari menaruh link video dari YouTube.

Tips untuk upload gambar di facebook gunakan gambar persegi/hampir persegi min. (472×394) px.

Lalu, jenis post mana yang terbaik?

Post di social media, termasuk Facebook, pada umumnya tidak bisa terlalu berbobot. Gambar hanya mengandung sedikit informasi, demikian pula dengan teks.

Bahkan video di Facebook rata-rata hanya dilihat kurang dari 30 detik.

 

#6 Cari dan berpartisipasi di grup yang populer dalam industri anda

Untuk bisa membuat orang lain mengenal kita, maka kita yang harus masuk ke tempat yang banyak orangnya. Yaitu grup.

Untuk mencari grup yang sesuai dengan bisnis anda, gunakan salah satu kata kunci berikut:

  • “groups named [nama industri]”
  • “groups about [nama industri]”
  • “groups joined by people who like [industri/page/kata kunci lain]”

Ciri-ciri grup yang bagus:

  • Sering ada tanya jawab
  • Setiap post banyak like/komentarnya
  • Membernya sering berbagi informasi berupa teks/gambar/link
  • Tidak ada post yang tidak berhubungan.

 

Kesalahan Yang Sering Terjadi

Supaya tidak kecewa dengan strategi social media marketing anda, mari kita lihat kesalahan-kesalahan apa saja yang sering dilakukan di social media.

#1 – Berharap penjualan langsung dari social media

Solusi Kesalahan 1 => Tujuan kita aktif di social media bukan untuk menjual, tetapi untuk membangun brand.

#2 – Selalu berbicara tentang diri sendiri

Kita fokus dulu ke social media.

Pengguna social media mampir ke social media untuk mencari kabar tentang teman atau keluarga, atau mencari konten yang menarik.

Makanya, kalau anda setiap hari hanya membuat post tentang produk terbaru, daftar harga produk, dan sejenisnya, tidak akan ada yang tertarik dengan anda.

Solusi Kesalahan 2 => Jangan melawan arus. Kita sudah tahu apa yang dicari oleh orang-orang di social media. Sediakanlah apa yang mereka cari. Salah satunya, konten yang menarik.

#3 – Menganggap konten adalah raja

Apabila apa yang kita share melalui social media tidak sesuai konteks, maka orang-orang yang tertarik bukanlah orang yang tepat sasaran.

Solusi kesalahan 3 => Buat buyer persona. Misalnya kalau anda memasarkan produk suplemen fitnes, maka persona-nya adalah orang-orang yang rutin ke gym untuk melatih otot. Bukan orang lain. Setelah itu cari tahu konten apa yang membuat mereka tertarik.

#4 – Menggunakan social media dengan cara yang salah

Media sosial dimana orang-orang bersosialisasi. Artinya, dalam social media marketing anda juga harus bersosialisasi dengan orang lain. Bukan cuma posting sendiri ke akun sendiri.

Inilah kesalahan yang paling sering dilakukan oleh orang yang baru terjun ke social media marketing…cuma membuat post, tanpa bersosialisasi.

Solusi kesalahan 4 =>

Bersosialisasi ke luar artinya kita mencari tempat yang banyak orangnya di social media, seperti Facebook Groups misalnya.

Ini yang kita lakukan di sana:

  • Membuat post yang menarik
  • Menjawab pertanyaan-pertanyaan orang lain
  • Berdiskusi yang bermanfaat
  • Mengundang mereka ke tempat anda

Bersosialisasi ke dalam artinya kita berkomunikasi dengan orang-orang yang menulis komentar dan mention untuk akun anda.

#5 – Menggunakan cara licik untuk mendapatkan follower dan like

Ini akan merugikan anda, karena sosial media facebook, twitter mempunyai algoritma untuk mengantisipasi cara seperti ini.

Solusi kesalahan 5 => Jangan membeli like dan follower.

#6 – Menggunakan prinsip 4P, bukan 4E

4P (Product, Price, Promotion, Place), atau istilah lainnya marketing mix atau bauran pemasaran.

Solusi kesalahan #6:

4P itu hanya dilakukan di belakang layar, bukan untuk dikomunikasikan secara langsung kepada orang lain. Banyak yang salah tangkap terhadap 4P.

  • Product: berbicara tentang keunggulan produknya
  • Price: memberitahu harga produk, memberikan diskon
  • Place: memberitahu lokasi toko
  • Promotion: mengajak mereka untuk membeli

Sebaliknya, lakukan 4E:

  • Engage: ajak mereka berinteraksi
  • Educate: buat konten yang informatif, mendidik, bermanfaat
  • Excite: buat konten yang membuat mereka antusias agar mereka kembali lagi kepada anda
  • Evangelize: buat mereka supaya merekomendasikan produk anda kepada orang lain

 

Memahami Social Media Marketing

Statistik mengatakan tahun 2015 ada 38 juta pengguna internet di Indonesia, 79% di antaranya aktif menggunakan social media minimal sekali sebulan. Sebuah statistik yang besar.

Hal biasanya dilakukan (dan diajarkan):

  • Buat akun, hiasi dengan foto & lengkapi profilnya
  • Buat post yang menarik untuk mendapatkan like/retweet

Itu saja tidak cukup. Sangat tidak cukup. Berikut strateginya:

#1 Tentukan SATU social media utama

Satu, tidak lebih.

Pertimbangan yang harus dipikirkan:

  1. Waktu
  2. Biaya
  3. Tenaga manusia
  4. Ilmu

Karena itu, pilih social media berdasarkan:

  • Ukuran: lebih besar lebih baik, tapi belum tentu
  • Audiens: dimana mayoritas orang-orang yang anda targetkan
  • Konten: tempat yang efektif untuk video, gambar/foto, teks tidak sama

Gunakan Facebook kalau:

Hampir semua orang ada di Facebook dalam berbagai minat dan usia. Kemungkinan besar target pasar anda juga ada di Facebook.

 

Gunakan Twitter kalau:

Target pasar anda berusia muda (usia 18-35 tahun).

Pengguna Twitter Indonesia lebih tertarik dengan konten-konten singkat dan bersifat santai. Jika apa yang Anda promosikan bisa dikonsumsi dalam 140 huruf. Di sisi lain, banyak pula pengguna Twitter yang lebih suka dengan link ke website.

Gunakan Instagram kalau:

Apa yang anda pasarkan bisa disajikan dalam foto atau video yang indah.

Kalau anda tidak bisa menyediakan foto yang indah atau kalau sesuatu yang anda pasarkan tidak mampu dijadikan foto, jangan gunakan Instagram.

Gunakan Google+ kalau:

Anda punya konten di website dan ingin mendapatkan peringkat tinggi di Google.

 

Dalam beberapa industri, ada komunitas di Google+ yang jauh lebih aktif daripada Facebook. Sebaiknya anda coba mencari komunitas ini, kalau ada.

Gunakan LinkedIn kalau:

Anda adalah B2B, bisnis ke bisnis. Bukan B2C, bisnis ke konsumen, pengguna linkedin dipenuhi oleh para profesional dan pemilik bisnis.

 

#2 Tetapkan kepribadian yang anda gunakan

Kepribadian brand di social media

Untuk memilih kepribadian mana yang sebaiknya anda gunakan, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Kalau brand anda adalah manusia, seperti apa kepribadiannya?
  2. Seperti apa karakter dan gaya bicara dari audiens anda?
  3. Seperti apa hubungan yang ingin anda bangun dengan mereka?
  4. Apa tujuan konten anda? Kepribadian apa yang tepat untuk konten tersebut?
  5. Kesan apa yang ingin anda peroleh dari orang lain?

#3 Strategi konten untuk social media

Tanpa memiliki konten yang menarik, semua hal yang anda lakukan di social media akan percuma.

Kesuksesan dalam social media marketing ditentukan oleh 3 hal:

  1. Kualitas konten
  2. Pemilihan waktu posting
  3. Frekuensi posting

Jenis post di social media

  • Twitter

Tweet dengan hashtag mendapatkan +16% daripada tweet biasa, foto mendapatkan 35%, video 28% dan seterusnya.

  • Facebook.

Link mendapatkan jumlah jangkauan terbesar, hingga 18% untuk Page yang memiliki like di atas 10 ribu. Disusul teks dan foto dengan jangkauan antara 7-11%

Tema konten

Tipe konten yang paling banyak mendapatkan share ke social media:

  1. List-post: artikel berupa daftar [22.14%]
  2. Why-post: artikel penjelasan ‘mengapa’ [22.32%]
  3. Videos: [18.94%]
  4. How-to: artikel panduan [18.42%]
  5. What-post: artikel penjelasan ‘apa’ [17.88%]

Riset OKDork dan BuzzSumo terhadap 100 juta artikel, ternyata yang mendapatkan share terbanyak adalah yang mampu membangkitkan perasaan.

Perasaan yang paling tinggi yaitu:

  1. Awe (kagum)
  2. Laughter (lucu, tertawa)
  3. Amusement (hiburan)
  4. Joy (bahagia)
  5. Anger (marah)
  6. Empathy (empati)

Frekuensi  dan waktu posting

Inilah frekuensi optimal untuk masing-masing social media:

  • Facebook: maksimal 2x sehari dan 5-10x seminggu
  • Twitter: 5x sehari atau lebih
  • LinkedIn: 1x per hari dan 20x per bulan
  • Google+: maksimal 3x sehari
  • Pinterest: 5x sehari atau lebih
  • Instagram: 1-2x sehari atau lebih

 

#4 Buat jadwal rutin untuk social media

Social media marketing bukan pekerjaan sekali jalan, tapi berkelanjutan. Ada pekerjaan lain yang HARUS dilakukan, ini beberapa di antaranya:

  • Berinteraksi dengan follower dan influencer
  • Perencanaan konten
  • Analisa statistik dan goal
  • Perencanaan dan eksperimen

 

Untuk mempermudah prosesnya, silahkan ikuti tugas harian, mingguan, dan bulanan ini:

Tugas harian:

  1. Membalas mention, pesan, dan komentar yang masuk
  2. Melakukan monitor kata kunci
  3. Menerbitkan/menjadwalkan konten baru
  4. Mencari bahan untuk konten baru
  5. Mencari orang yang punya banyak follower (influencer)
  6. Berinteraksi dengan influencer
  7. Berinteraksi dengan follower
  8. Membuat gambar untuk konten
  9. Membuat konten untuk komunitas

Tugas mingguan:

  1. Analisa konten dalam seminggu terakhir
  2. Analisa peningkatan dan penurunan yang terjadi
  3. Analisa terhadap goal dan sasaran yang sudah ditentukan
  4. Analisa hashtag
  5. Mengadakan event (webinar, Twitter chat, dll.)
  6. Mencari komunitas baru
  7. Optimasi website untuk social media

Tugas bulanan:

  1. Memeriksa goal yang sudah dibuat
  2. Membuat goal baru
  3. Merencanakan eksperimen baru untuk sebulan depan
  4. Update foto profil, deskripsi, bio
  5. Melakukan penyesuaian terhadap frekuensi dan jadwal posting