Strategi Keyword

Intinya

Pertama, ini yang terpenting:

Jangan pedulikan SEO sama sekali saat anda membuat konten.

Gunakan keywordnya sebagai topik saja, kemudian buatlah konten yang “apa adanya” tanpa perlu pusing dimana menempatkan keyword tersebut.

Selain itu, anda juga tidak perlu mem-bold/italic/underline setiap kali keywordnya muncul.

Kalau terlalu dipikirkan, justru konten anda jadi tidak enak dinikmati.

Tapi bukan berarti keywordnya tidak digunakan sama sekali…

…ada 3 tempat dimana kita sebaiknya menyertakan keyword:

  1. Judul halaman
  2. URL
  3. Backlink

Itu saja.

 

Analisa Tingkat Persaingan Keyword

Website-website besar biasanya tidak peduli dengan persaingan keyword. Tapi bagi website baru, ini wajib.

Website baru yang umurnya di bawah 3-6 bulan biasanya tidak akan bisa mendapatkan peringkat tinggi ketika bersaing dengan website yang usianya di atas itu. Karena Google belum percaya dengan kita.

Langkah:

  1. Mencari keyword dengan persaingan rendah dulu, supaya kita mendapatkan cukup banyak pengunjung tanpa perlu lama menunggu. Dengan begitu, reputasi kita di Google juga akan terbentuk.

Mencari Keyword Yang Tepat

Alasan mengapa Google Keyword Planner saja tidak cukup

Google Keyword Planner adalah penyebab kesalahan ketiga kesalahan yang secara turun-temurun dilakukan dan diajarkan.

Yaitu menggunakan keyword yang terlalu mirip.

Cara yang Benar untuk Mencari Keyword

1. Dapatkan beberapa ide awal dari keyword utama

Anda saat ini baru punya satu keyword yaitu kategori/industri website anda sendiri. Misalnya website yang menjual tiket pesawat kira-kira keywordnya “jual tiket pesawat”.

 

Langkahnya kita pikirkan beberapa keyword yang berkaitan dengan keyword utama tadi, lalu pisahkan berdasarkan search intent.

Brainstorming keyword tiket pesawat

Kalau anda bingung dalam mencari idenya, coba jawab pertanyaan berikut:

Informational:

  • Apa permasalahan yang dimiliki oleh target pasar anda?
  • Apa yang membuat mereka tertarik membeli produk/layanan anda?
  • Permasalahan apa yang diselesaikan melalui produk/layanan anda?
  • Apa hal lain yang ingin mereka ketahui disamping produk anda?

Commercial investigation:

  • Apa yang jadi pertimbangan mereka sebelum menentukan pilihan?
  • Informasi apa yang mereka cari sebelum membeli? (spek, manfaat, harga)
  • Bagaimana cara mereka membandingkan produk sejenis? (terbaik, vs, review)
  • Apa ada kata sifat yang menggambarkan produk/layanan anda? (murah, berkualitas, biru, merah)

Transactional:

  • Bayangkan anda ingin membeli produk anda secara online, apa yang akan anda cari dari Google?
  • Apakah anda menyediakan diskon, gratisan, dan sejenisnya?

2. Gali keyword tambahan di KeywordTool.io

KeywordTool.io adalah tool yang berfungsi untuk mendapatkan keyword turunan dari keyword utama yang anda masukkan berdasarkan Google Suggest.

3. Dapatkan volume pencarian di Google Keyword Planner

Setelah mendapatkan keyword dari kerywordtool.io selanjutnya memasukkan beberapa keyword yang satu kategori search intent di google keyword planner pada get search volume data and trends. 

Search Intent

Search intent diartikan sebagai apa maksud atau tujuan dari pencarian yang dilakukan.

 

4 Kategori search intent:

Search intent #1 – Informational

Google mempunyai teknologi quick answer box. Gara-gara fitur dari Google ini, orang yang melakukan pencarian di Google jadi tidak perlu mengunjungi website manapun.

Kenapa? karena google langsung menampilkan hasil pencariannya pada halaman pertama google, dan langsung pada quick answer box.

Contoh coba aja ketik kalori tempe di google, nanti akan langsung muncul jawabannya tanpa Anda perlu masuk atau klik ke blog/website.

Search intent #2 – Navigational (HINDARI)

Keyword jenis ini biasanya volumenya besar, tapi tidak ada manfaatnya.

Mereka yang menulis keyword tersebut pasti ingin langsung ke website resminya, mereka cuma menggunakan Google sebagai sarana ‘numpang lewat’. Contoh:

  1. “garuda indonesia”
  2. “kaskus lounge”
  3. “login facebook”

Search intent #3 – Commercial Investigation (POTENSI)

Keyword yang berpotensi menghasilkan pembeli, karena pada keyword ini yang kita gunakan ketika ingin mempelajari tentang produk/jasa tertentu sebelum membeli

Contoh:

  1. “hp android di bawah 5 jutaan”
  2. “tempat kursus bahasa inggris di bandung”
  3. “web hosting terbaik di indonesia”

Meskipun mereka mungkin belum ingin membeli langsung saat itu juga, tapi minimal mereka sudah pikir-pikir. Tugas kita adalah meyakinkan mereka.

Kalau anda ingin menjual produk/jasa, cari sebanyak-banyaknya keyword commercial investigation yang berhubungan dengan bisnis anda.

Kemudian siapkan konten yang berkualitas dan tepat sasaran.

Search intent #4 – Transactional (SIAP MEMBELI)

Orang yang melakukan pencarian di Google menggunakan keyword transactional berarti sudah siap membeli suatu produk/jasa.

Contoh:

  1. “beli baju batik online”
  2. “jual sepatu futsal nike”
  3. “iphone bekas murah”

Kalau anda menjual produk atau jasa, anda harus punya keyword ini.

 

Memahami strategi keyword

Lalu keyword mana yang kita gunakan?

Sebelum itu, 1 kesalahan yang paling umum dalam SEO dan online marketing secara umum:

Terlalu fokus di kata kunci transactional.

Maksudnya, semua konten di halaman website mereka hanya mengincar kata kunci yang sifatnya transactional. Kata kunci lainnya diabaikan.

Maka dari itu, anda harus punya 3 jenis keyword tadi: informational, commercial investigation, dan transactional.

 

Kalau anda sanggup membuat banyak konten, maka informational sebaiknya lebih banyak daripada commercial investigation dan transactional.

Kalau tidak mampu, maka commercial investigatian lebih banyak.

Yang terpenting, perhatikan 2 hal ini:

  • Jangan buat terlalu banyak konten dengan kata kunci transactional. Fokus ke kualitas, bukan kuantitas
  • Keyword informational harus masih berhubungan dengan jenis produk yang dijual

 

 

Panduan Melakukan Keyword Research

Pentingnya keyword dan riset terutama pada website yang sudah lelah membuat konten banyak tetapi pengunjungnya masih sepi.

Mengapa keyword research sangat penting?

Keyword research sangat penting karena untuk menunjang SEO. Dengan SEO diharapkan,

Website kita mendapatkan pengunjung, kemudian penjualan akan meningkat, dan akan mendapatkan penghasilan yang meningkat pula.

 

Disinilah para pemula melakukan kesalahan

Tidak semua keyword itu sama. Ada keyword yang sering dicari, ada pula yang sepi.

Bayangkan jika membuat konten tanpa peduli dengan keyword, kemudian merasa bangga bahwa websitenya sudah masuk ke halaman satu.

Tapi pengunjung sedikit dan tidak ada perubahan sama sekali.

 

Dan disinilah para pakar terjebak

Tujuan dari keyword research bukan hanya untuk menemukan kata kunci dengan jumlah pencarian terbanyak.

Kalau anda ingin supaya mereka membeli produk yang anda tawarkan, maka anda harus menargetkan keyword yang digunakan oleh orang yang memang ingin membeli.

 

Yang paling parah, ini kesalahan yang diajarkan secara turun-temurun

Contoh Budi ingin menjual jasa kursus Bahasa Inggris, maka Budi ingin mendapatkan peringkat 1 untuk kata kunci “kursus bahasa inggris”. Kata kunci ini dijadikan sebagai target utama.

Ini masalahnya:

Seperti yang dilakukan banyak orang, Budi langsung memasukkan keyword utamanya ke Google Keyword Planner.

 

Budi ingin mendapatkan rangking 1 untuk semua kata kunci tersebut.

Oleh karena itu, maka Budi membuat 6 artikel masing-masing menggunakan kata kunci yang ditampilkan dalam gambar tersebut.

Seminggu…dua minggu berlalu… Ternyata tidak satupun dari artikel tersebut mendapatkan peringkat yang bagus di Google. Lebih parahnya lagi, website Budi bahkan tidak ada di 10 halaman pertama.

Justru websitenya kena penalti!

Mengapa?

  • Ketika Budi membuat artikel yang masing-masing mengincar keyword tersebut, artikel di websitenya akan jadi mirip semua. Tidak ada variasi.
  • Pengunjung akan menganggap website anda dibuat secara asal-asalan, sehingga akan langsung pergi karena tidak mendapatkan informasi yang bagus.
  • Google dan mesin pencari lain akan menganggap website anda “kurus”.
  • Google tidak suka website yang kurus, artinya website yang semua halamannya mengincar keyword yang sama. Sehingga isinya juga sama.