Memahami Social Media Marketing

Statistik mengatakan tahun 2015 ada 38 juta pengguna internet di Indonesia, 79% di antaranya aktif menggunakan social media minimal sekali sebulan. Sebuah statistik yang besar.

Hal biasanya dilakukan (dan diajarkan):

  • Buat akun, hiasi dengan foto & lengkapi profilnya
  • Buat post yang menarik untuk mendapatkan like/retweet

Itu saja tidak cukup. Sangat tidak cukup. Berikut strateginya:

#1 Tentukan SATU social media utama

Satu, tidak lebih.

Pertimbangan yang harus dipikirkan:

  1. Waktu
  2. Biaya
  3. Tenaga manusia
  4. Ilmu

Karena itu, pilih social media berdasarkan:

  • Ukuran: lebih besar lebih baik, tapi belum tentu
  • Audiens: dimana mayoritas orang-orang yang anda targetkan
  • Konten: tempat yang efektif untuk video, gambar/foto, teks tidak sama

Gunakan Facebook kalau:

Hampir semua orang ada di Facebook dalam berbagai minat dan usia. Kemungkinan besar target pasar anda juga ada di Facebook.

 

Gunakan Twitter kalau:

Target pasar anda berusia muda (usia 18-35 tahun).

Pengguna Twitter Indonesia lebih tertarik dengan konten-konten singkat dan bersifat santai. Jika apa yang Anda promosikan bisa dikonsumsi dalam 140 huruf. Di sisi lain, banyak pula pengguna Twitter yang lebih suka dengan link ke website.

Gunakan Instagram kalau:

Apa yang anda pasarkan bisa disajikan dalam foto atau video yang indah.

Kalau anda tidak bisa menyediakan foto yang indah atau kalau sesuatu yang anda pasarkan tidak mampu dijadikan foto, jangan gunakan Instagram.

Gunakan Google+ kalau:

Anda punya konten di website dan ingin mendapatkan peringkat tinggi di Google.

 

Dalam beberapa industri, ada komunitas di Google+ yang jauh lebih aktif daripada Facebook. Sebaiknya anda coba mencari komunitas ini, kalau ada.

Gunakan LinkedIn kalau:

Anda adalah B2B, bisnis ke bisnis. Bukan B2C, bisnis ke konsumen, pengguna linkedin dipenuhi oleh para profesional dan pemilik bisnis.

 

#2 Tetapkan kepribadian yang anda gunakan

Kepribadian brand di social media

Untuk memilih kepribadian mana yang sebaiknya anda gunakan, jawab pertanyaan-pertanyaan berikut:

  1. Kalau brand anda adalah manusia, seperti apa kepribadiannya?
  2. Seperti apa karakter dan gaya bicara dari audiens anda?
  3. Seperti apa hubungan yang ingin anda bangun dengan mereka?
  4. Apa tujuan konten anda? Kepribadian apa yang tepat untuk konten tersebut?
  5. Kesan apa yang ingin anda peroleh dari orang lain?

#3 Strategi konten untuk social media

Tanpa memiliki konten yang menarik, semua hal yang anda lakukan di social media akan percuma.

Kesuksesan dalam social media marketing ditentukan oleh 3 hal:

  1. Kualitas konten
  2. Pemilihan waktu posting
  3. Frekuensi posting

Jenis post di social media

  • Twitter

Tweet dengan hashtag mendapatkan +16% daripada tweet biasa, foto mendapatkan 35%, video 28% dan seterusnya.

  • Facebook.

Link mendapatkan jumlah jangkauan terbesar, hingga 18% untuk Page yang memiliki like di atas 10 ribu. Disusul teks dan foto dengan jangkauan antara 7-11%

Tema konten

Tipe konten yang paling banyak mendapatkan share ke social media:

  1. List-post: artikel berupa daftar [22.14%]
  2. Why-post: artikel penjelasan ‘mengapa’ [22.32%]
  3. Videos: [18.94%]
  4. How-to: artikel panduan [18.42%]
  5. What-post: artikel penjelasan ‘apa’ [17.88%]

Riset OKDork dan BuzzSumo terhadap 100 juta artikel, ternyata yang mendapatkan share terbanyak adalah yang mampu membangkitkan perasaan.

Perasaan yang paling tinggi yaitu:

  1. Awe (kagum)
  2. Laughter (lucu, tertawa)
  3. Amusement (hiburan)
  4. Joy (bahagia)
  5. Anger (marah)
  6. Empathy (empati)

Frekuensi  dan waktu posting

Inilah frekuensi optimal untuk masing-masing social media:

  • Facebook: maksimal 2x sehari dan 5-10x seminggu
  • Twitter: 5x sehari atau lebih
  • LinkedIn: 1x per hari dan 20x per bulan
  • Google+: maksimal 3x sehari
  • Pinterest: 5x sehari atau lebih
  • Instagram: 1-2x sehari atau lebih

 

#4 Buat jadwal rutin untuk social media

Social media marketing bukan pekerjaan sekali jalan, tapi berkelanjutan. Ada pekerjaan lain yang HARUS dilakukan, ini beberapa di antaranya:

  • Berinteraksi dengan follower dan influencer
  • Perencanaan konten
  • Analisa statistik dan goal
  • Perencanaan dan eksperimen

 

Untuk mempermudah prosesnya, silahkan ikuti tugas harian, mingguan, dan bulanan ini:

Tugas harian:

  1. Membalas mention, pesan, dan komentar yang masuk
  2. Melakukan monitor kata kunci
  3. Menerbitkan/menjadwalkan konten baru
  4. Mencari bahan untuk konten baru
  5. Mencari orang yang punya banyak follower (influencer)
  6. Berinteraksi dengan influencer
  7. Berinteraksi dengan follower
  8. Membuat gambar untuk konten
  9. Membuat konten untuk komunitas

Tugas mingguan:

  1. Analisa konten dalam seminggu terakhir
  2. Analisa peningkatan dan penurunan yang terjadi
  3. Analisa terhadap goal dan sasaran yang sudah ditentukan
  4. Analisa hashtag
  5. Mengadakan event (webinar, Twitter chat, dll.)
  6. Mencari komunitas baru
  7. Optimasi website untuk social media

Tugas bulanan:

  1. Memeriksa goal yang sudah dibuat
  2. Membuat goal baru
  3. Merencanakan eksperimen baru untuk sebulan depan
  4. Update foto profil, deskripsi, bio
  5. Melakukan penyesuaian terhadap frekuensi dan jadwal posting

 

Leave a comment